Untuk menemukan damai sejahtera dalam hidup kita, kita perlu menaati arahan yang Tuhan berikan setiap hari. Sebuah "arahan" adalah ketika kita mengetahui dari dalam apa yang harus dilakukan. Raja-raja 1:11,12 menunjukkan "arahan" Tuhan sebagai angin sepoi-sepoi basa, suara yang lembut. ArahanNya bukanlah seperti hantaman palu di kepala! Dalam ayat itu, Tuhan tidak menggunakan angin yang kuat dan kencang, gempa bumi, atau api untuk mengarahkan Elia. SuaraNya datang kepada Elia sebagai suara yang lembut dan tenang. Sebuah "arahan" juga tidak selalu berupa suara. Tuhan bahkan lebih sering memberi arahan dengan berbicara kepada hati Anda daripada kepada telinga Anda.
Karena arahanNya begitu lembut, beberapa mungkin bertanya-tanya apakah arahan itu dari Tuhan atau tidak. Jika Anda tidak merasa yakin tentang suatu arahan, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengabaikannya begitu saja. Sekali waktu setelah saya berbelanja di mall selama 3 jam, saya merasa Tuhan berkata, "Kamu perlu pulang ke rumah sekarang." Waktu itu saya baru selesai membeli setengah dari daftar belanjaan saya, jadi saya mengabaikan arahan itu dan meneruskan berbelanja.
Barang-barang yang belum saya beli bukanlah kebutuhan yang mendesak. Tapi, seperti kebanyakan orang yang berorientasi pada tujuan, saya tidak akan meninggalkan mall itu sampai saya selesai membeli semua barang di daftar belanja saya. Saya datang untuk membeli 8 barang, dan saya akan pergi membawa 8 barang itu! Saya tidak akan pergi sampai semua barang ditandai dalam daftar saya. Dan saya tidak akan mendengarkan suara lain yang mengatakan sebaliknya.
Saya ingat saya sudah sampai pada titik dimana saya sudah sangat lelah dan kesal sampai saya tidak mampu berpikir jernih. Yang ingin saya lakukan hanyalah menyelesaikan semuanya dan keluar dari sana. Saya begitu stress sampai saya harus benar-benar menahan diri untuk tetap bersikap sopan pada pembeli lain dan penjaga toko di sana.
Melihat ke belakang, saya tidak ingat berapa kali saya melakukannya, saya menjadi stress karena saya mendorong lebih jauh daripada arahan Tuhan. Saya selalu baru menyadari bahwa saya telah melakukan terlalu jauh saat saya bahkan tidak mampu menunjukkan etika yang paling dasar seperti kesopanan, kebaikan, dan pengendalian diri. Jika saya menaati arahan Tuhan saat saya mendengar arahan Tuhan, suara lembut yang menyuruh saya untuk pulang ke rumah, saya akan dengan mudah lepas dari stress karena situasi itu. Tapi saya malah memaksakan kehendak saya sendiri untuk mencapai tujuan saya, dan saya berakhir membawa stress masuk ke dalam diri saya dan semua orang di sekeliling saya.
Jika kita mendengarkan dan melakukan apa yang Dia katakan, kita akan menemukan bahwa hal-hal akan berjalan dengan baik untuk kita. Tidak peduli apapun situasinya, kita perlu mendengarkan Tuhan dan mematuhi suaraNya. Amsal 3:6 menyatakan, "Akuilah dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." Anda mungkin tidak mengerti alasan mengapa Tuhan meminta Anda melakukan hal-hal tertentu, tapi jika Anda mendengarkan suaraNya dan menaati arahanNya, Anda bisa mengalami kedamaian dan ketenangan seiring dengan menurunnya tingkat stress Anda. Jadi dengarkan... dan enyahkan stress!